pptialfalah.id – Haflatul Imtihan PPTI Al Falah salatiga merupakan kegiatan tahunan, yang berguna sebagai evaluasi kemampuan santri dalam menerima pembelajaran dalam pesantren. Kegiatan ini telah terlaksana pada hari senin –kamis (14-16/09/20), sesuai ketentuan asatidz kelas masing-masing. Imtihan ini pun menjadi salah satu syarat kenaikan kelas untuk setiap santri PPTI Al Falah.
“Mondok kui karo nyambi sekolah, ora sekolah karo nyambi ngaji”, tutur Nyai HJ Latifah Zoemri dalam setiap sambutannya.
Kegiatan imtihan ini selalu menjadi ketakutan tersendiri bagi santri. Karena segala bentuk imtihan tergantung pada asatidz yang mengampu masing-masing kelas. Imtihan kebanyakan berupa membaca kitab dihadapan asatidz, ada pula yang meminta dalam sistem tertulis. Maka dari itu, semua santri berusaha dengan memenuhi afsahan kitab masing-masing. Kembali mutolaah bacaan kitab mereka, berusaha menghafal, dan berbagai cara lainnya.
Momen ini bisa menjadi tolak kemampuan santri. Sehingga santri tahu dan paham bahwa mondok itu tidak untuk main-main, tetapi sebagai bukti belajarnya kita kepada masyayikh yang telah membagi ilmunya kepada santri. Selain itu, bagi santri yang telah naik ke kelas yang lebih tinggi, didorong untuk tidak pernah mengenal kata berhenti, apalagi enggan untuk belajar. Terutama saat dalam suasana liburan.
“Belajar merupakan proses yang harus terus dilakukan agar ilmu yang diperoleh bisa bertahan dan siap diamalkan setiap saat,” begitu kata pepatah.
Sebagai santri, kita harus tetap bisa menjaga marwah perjuangan Pesantren tempat menuntut ilmu. Terutama menerapkan ilmunya dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat dan tetap berkomitmen untuk membesarkan nama baik pondok pesantren Al Falah Salatiga.
Salah satu yang patut menjadi perhatian adalah pengabdian para santri, baik dalam lingkungan pesantren maupun masyarakat. Alumni juga bisa menjadi jembatan sosial antara pondok pesantren dengan lingkunganya. Karena sekecil apapun yang dilakukan oleh para alumni merupakan ikhtiar bersama untuk mengokohkan nama pondok pesantren.
Santri mempunyai tanggung jawab besar dalam membawa amanah tempat santri itu menimba ilmu. Kelulusan bukan berarti memutus ikatan pertalian antara santri dengan para guru yang pernah mengajarkan ilmu kepada santrinya.