Beranda Artikel Niat dan Keutamaan Puasa Arafah

Niat dan Keutamaan Puasa Arafah

735
1

Pemerintah RI melalui Kementerian Agama tetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada 10 Juli 2022. Pada bulan dzulhijjah ini terdapat banyak sekali pahala yang dapat kita petik yaitu puasa tarwiyah dan arafah.

Puasa arafah ialah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 dzulhijjah atau pada hari arafah. Puasa ini sangat disunahkan bagi umat muslim kecuali, bagi umat muslim yang sedang sakit, melakukan perjalanan dan sedang beribadah haji.

Niat Puasa Arafah

Berikut ini niat puasa arafah.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.

Permulaan niat puasa sunah dapat dilaksanakan sampai waktu dzuhur. Selama yang bersangkutan belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa sejak subuh hingga dzuhur tersebut.

Keutamaan Puasa Arafah

Setidaknya terdapat dua keutamaan yang dapat kita raih ketika menjalankan puasa arafah. Pertama, puasa arafah dapat melebur dosa selama dua tahun yaitu dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun yang akan datang. Hal tersebut berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW pada hadisnya yang berbunyi,

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya: Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR Muslim)

Kedua, bagi siapa saja yang melakukan puasa pada hari arafah ini maka akan terbebas dari siksa neraka. Rasulullah menyebut dalam hadisnya, bahwa Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari siksa neraka pada hari arafah daripada pada hari lain.

“Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?” (HR Muslim).

Namun, pahala yang dapat kita panen pada bulan dzulhijjah tidak hanya terpaku pada ibadah puasa saja. Memperbanyak dzikir, membaca al-Qur’an dan ibadah lainnya di setiap malam selama melakukan puasa juga bernilai sama dengan ibadah di malam lailatul qodar. [Sumber: Hasyiyah I’anah at’Thalibin]

Wallahu a’lam.

Sumber :

www.nu.or.id

www.instagram.com//limofficial_lirboyo

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini