Beranda Artikel 8 Keutamaan di Bulan Ramadhan

8 Keutamaan di Bulan Ramadhan

1001
1
Keutamaan Bulan Ramadhan
  1. Bulan Diturunkannya Al-Qur’an

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَمَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, yang bertujuan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dengan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara mereka yang menyaksikan (berada) di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa) maka wajib menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkan itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu sekalian bersyukur.(Surat Al Baqarah: 2:185).

2. Bulan Dikabulkannya Doa

Ada tiga waktu utama terkabulnya do’a di bulan Ramadhan:

a. Waktu Sahur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758). Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).

b. Saat Berpuasa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم

Artinya: “Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu’, 6: 273)

c. Saat Berbuka Puasa

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Artinya: “Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan bahwa kenapa do’a mudah dikabulkan ketika berbuka puasa yaitu karena saat itu, orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

3. Bulan Penuh Ampunan

Diceritakan dari Abu Hurairah dalam kitab Shahih Bukhori juz 1 halaman 283 tentang keutamaan bulan Ramadhan, yang berbunyi sebagai berikut:

حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Bahwa Nabi Muhammad bersabda, barang siapa yang menunaikan sholat di malam lailatul qadar dengan keimanan dan mengharap ridha Allah, maka Akan diampuni dosa-dosa yang terdahulu. Dan barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharap ridha Allah, maka diampuni dosa-dosa yang terdahulu”. (HR. Bukhori).

4. Bulan Penuh Keberkahan

Keutamaan bulan Ramadhan lainnya adalah Syahrun Mubarak atau bulan penuh keberkahan. Pada bulan ini semua jenis amalan baik akan dilipat gandakan pahalanya.

Selain itu bukan pada bulan ini keberkahan dilimpahkan kepada semua umat, tidak hanya Muslim. Pada Bulan ini seorang muslim diwajibkan untuk melakukan infaq dan sedekah, setiap akhir Ramadhan seorang Muslim diharsukan membayar zajkat fitrah

5. Dibukanya Pintu Surga dan Ditutupnya Pintu Neraka.

Diceritakan dalam hadis Rasulullah SAW, dari Abu Hurairah riwayat Imam Bukhori tentang keutamaan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Sebagaimana keterangan dalam kitab Shahih Bukhori juz 3 halaman 32, yang berbunyi sebagai berikut:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ – وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ – عَنْ أَبِى سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

Artinya: “Apabila datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan yang jahat dibelenggu.” (HR. Bukhori).

6. Bulan yang Mengajarkan Sabar dan Meningkatkan Ketakwaan

Puasa, khususnya di Bulan Ramadhan, mengajarkan bagaimana sabar dalam menahan makan, minum, dan hawa nafsu. Kesabaran itulah yang menuntun pada peningkatan ketakwaan dan penghambaan diri kepada Allah dan membebaskan hati dari penyakit-penyakit hati yang bisa menurunkan ketakwaan. Hal itu sesuai dengan kalam Allah dalam surat al Baqarah ayat 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. al Baqarah: 183).

7. Malam Seribu Bulan

Seperti yang menjadi pengetahuan umum, bahwa di Bulan Ramadhan, ada malam yang lebih baik dari 1000 bulan, yaitu malam Lailatul Qadar. Dalam Al Qur’an menyebutkan malam ini dalam surat Al Qadr ayat 1-5 yang berbunyi:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ(١) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (٥

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).

8. Dibelenggunya setan

Sebagaimana kita ketahui bahwa bulan Ramadaan merupakan bulan istimewa karena pada bulan tersebut seluruh umat Islam yang telah memenuhi syarat diwajibkan untuk menjalankan puasa. Karena itu maka bulan Ramadhan disebut juga syahrush shiyam (Bulan Puasa). Pada bulan itu menurut riwayat yang ada, setan-setan dibelenggu (shuffidatusy syayathin), pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup. Dalam riwayat lain dengan redaksi sulsilatisy syayathin.  

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ، وَفُتِحَتْ أَبُوَابُ الجَّنَةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ

Artinya: “Ketika masuk bulan Ramadlan maka syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup,” (HR Bukhari dan Muslim).

Lantas bagaimana maksud hadits di atas? Banyak para ulama mengajukan penjelasan soal makna hadits tersebut. Di antara penjelasan yang tersedia adalah yang dihadirkan Abu Hasan Ali bin Khalaf bin Abdul Malik bin Baththal Al-Bakri Al-Qurthubi atau yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Baththal.

Sumber:

Kitab Shohih Bukhori hadist diriwayatkan oleh Abu Hurairah no. 1145 jilid 1

Kitab Shahih Bukhori juz 1 halaman 283 tentang keutamaan bulan Ramadhan.

Kitab Riyadus Sholihin, bulan Ramadhan  bulan diturunkanya Al-qur’an.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini