pptialfalah.id – Poskestren PPTI Al Falah suskes menyelenggarakan acara donor darah yang bekerjasama dengan PMI. Pada donor darah kali ini terdapat lebih dari puluhan pendonor yang terdiri dari santri, mahasiswa, serta warga. Kegiatan ini berlangsung di ruangan UKS SMK Al Falah Salatiga, Minggu (29/09).
Kegiatan ini menargetkan 40 pendonor, tapi ternyata peserta donor darah ini sebanyak 45 lebih pendonor darah. Sebelum mendonorkan darah, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas medis dari PMI. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelayakan kesehatan dan bersyarat minimal umur 15 tahun. Para peserta tampak antusias dan mengikuti prosedur dengan tertib.
“Jangan ragu apalagi takut karena tidak semenakutkan apa yang dibayangkan dan mungkin masih banyak yang membutuhkan pendonor seperti kita, selagi bermanfaat kenapa engga.” Ujar Hilda Aulia, peserta donor darah.
Selain untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang membutuhkan darah serta untuk kepentingan sosial dan kemanusiaan, kegiatan ini memiliki tujuan untuk memfasilitasi santri maupun warga sekitar agar tidak perlu jauh-jauh ke PMI atau ke tempat donor darah lain. Selain itu juga untuk menjalin ikatan baik dengan PMI, yang mana sudah ada ikatan kerjasama dengan Poskestren Al Falah.
“Sejauh saya menjadi anggota poskestren sudah dua kali acara donor darah dan alahamdulillah banyak yang antusias baik santri maupun dari warga.” Ucap Diva Anif selaku anggota poskestren
“Harapan saya, semoga untuk kedepannya bisa rutin mengadakan donor darah. Masyarakat dan santri tambah antusias, dan kegiatan ini dapat menghasilkan manfaat bagi orang banyak. Khususnya untuk orang yang sedang membutuhkan donor darah.” Tutur Ana Nadia, selaku seksi acara.
Dalam kegiatan tersebut poskestren sukses mengumpulkan puluhan kantong darah yang selanjutnya mereka serahkan kepada PMI. Selanjutnya PMI mendistribusikannya ke rumah sakit dan pasien yang membutuhkan. Harapannya, kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi budaya santri untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial kepada sesama.
[…] pptialfalahsalatiga.com – Bergosip, menggunjing, atau sering kita sebut dengan ngerumpi, tak jarang kegiatan tersebut menjadi sebuah aktivitas sehari-hari tanpa kita sadari. Lebih jelasnya membicarakan aib atau kejelekan orang lain atau sesuatu hal yang kita tidak senangi pada orang tersebut. Bisakah kita sehari tak membicarakan kejelakan orang lain? Dan apakah perilaku tersebut sama dengan ghibah? […]
[…] pptialfalahsalatiga.com – Dalam sejarah Indonesia, terdapat seorang tokoh yang sangat berpengaruh dan unik. Tokoh tersebut adalah Raden Mas Panji Sosrokartono, atau lebih terkenal dengan sebutan “Si Jenius dari Timur”. Lahir pada tanggal 10 April 1877 di Pelemkerep, Mayong, Jepara, Hindia Belanda, Sosrokartono meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam bidang bahasa, sastra, dan ilmu kebatinan. Ia adalah kakak kandung R.A. Kartini, tokoh perempuan yang berjuang untuk hak-hak perempuan di Indonesia. […]