Beranda Berita Membangun Insan Milenial Qur’ani

Membangun Insan Milenial Qur’ani

893
0

pptialfalah.id – Acara MHQ (mushabaqah hifdzil qur’an) perdana dilaksanakan pada minggu ( 18/10/20 ). Acara ini merupakan salah satu program dari Roudhotul Usyaqil Qur’an (RUQ) ppti Al-falah Salatiga. yang mengusung tema Membangun Insan Melenial Berjiwa Qur’ani.

“ Adapun tujuan diadakan-nya MHQ ini memperkenalkan program tahfidz, yang terus kita lembagakan sendiri, dan baru berjalan 2-3 tahun ini”. tutur ning Siti Nur Halimah

Dalam lomba  MHQ meliputi 3 kategori soal yaitu Binadhor, hafalan jus 30, dan surat pilihan serta sambung ayat. Acara berlangsung diaula utama pukul 08:00-11:00 WIB. Di hadiri oleh Ahlul Baith, Asatidz (ibu Rofiqotul Asna dan ustadz Liko) selaku dewan juri dan seluruh santri. Peserta yang mengikuti acara ini berjumlah 14 santri putri dan 2 santri putra, yang telah terseleksi sebelum acara puncak MHQ ini.

Rangkaian awal dari acara ini yaitu Iringan kidung lelono, dilanjutkan muqoddimah, pembacaan ayat suci Al-qur’an, serta sambutan-sambutan sekaligus pembukaan acara MHQ oleh ning Siti Nur Halimah.  Peserta yang pertama tampil adalah Afini Sayyidati H dengan melanjutkan bacaan ayat dari dewan juri, dilanjutkan binadhor, hafalan jus 30, dan sambung ayat.  

“persiapan saya murojaah hafalan dan membenarkan tajwid yang sempat lupa. Rasanya deg-degan, grogi banget dari tangan sampai kaki kerasa dingin”. Ucap Afini sebagai salah satu peserta MHQ.

Banyak cara yang ditempuh para peserta dalam mengatasi rasa groginya, seperti menundukkan kepala, berhenti sejenak dan menarik nafas, adapula yang menyempatkan untuk tertawa. Dengan ini santri dengan mudah melancarkan hafalan meraka masing-masing.

“ Dengan diadakan MHQ ini para santri dapat murojaah (mengulang) hafalan mereka, dan kami dari panitia yang menyusun kategori perlombaan yaitu Binadhor, halafalan jus 30, dan surat pilihan serta sambung ayat. ”. Tutur Nur Afifah selaku ketua panitia penyelenggara.

Dari aspek penilaian terdapat 3 kategori meliputi adab, kelancaran, dan tartil. adapun aspek paling penting dalam penilaian lomba ini adalah kelancaran. Karna diusung dari tema MHQ ini dapat dilihat bahwa santri tidak hanya hafal, lancar, dan juga tartil akan tetapi santri juga dapat mengamalkan isi kandungan ayat-ayat al-qur’an

Menjadi perdana dalam pelaksanaan lomba MHQ menyimpan kesan tersendiri bagi ustadz liko sebagai juri. beliau merasa kagum dan bangga kepada peserta yang sudah berani mengikuti lomba MHQ.

“senang tentunya, sebagai juri saya kagum, banyak santri yang berani mengikuti lomba hafalan juz amma ini. Walaupun masih banyak keliruan dan kesalahan. Dan harapan saya semoga untuk kedepannya bisa lebih baik dan lebih meriah lagi , dan dapat bervariasi sampai  lomba MHQ 5 juz-10 juz” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini