Beranda Artikel Ini dia! Tingkatan Bacaan dalam Al-Qur’an

Ini dia! Tingkatan Bacaan dalam Al-Qur’an

1086
3

Tingkatan atau tempo dalam membaca Al-Qur’an tidak lepas dari sistemasi sesoorang dalam membaca. Oleh karena itu, sangat penting bagi pembaca dan penghafal Al-Qur’an untuk memahami istilah dan penggunaaan tingkatan-tingkatan tersebut. Menurut sebagian ulama’ tempo membaca Al-Qur’an terbagi menjadi empat.

Tempo membaca Al-Qur’an

  • Pelan (At-Tartil)

Istilah At-tartil artinya membaca dengan pelan dan tenang tidak tergopoh-gopoh namun tidak pula terseret- seret. Huruf per huruf di ucapkan satu-persatu  dengan jelas dan tepat sesuai mahraj dan sifatnya. Ukuran panjang pendeknya terpenuhi dengan baik dan berusaha mengerti kandungan maknanya.

  • Sangat Pelan (At-Tahqiq)

Metode tahqiq yaitu cara membaca yang benar-benar memberikan haknya. Memperhatikan panjang pendek, makhorijul huruf, juga sifat-sifat huruf. Misalnya, cara membaca panjang mad jaiz yaitu dengan panjang 2,5 alif. Maka harus betul-betul 2,5 alif atau 5 ketukan tidak boleh kurang atau lebih.

Penerapan metode ini pelan dan menikmati. Sehingga membuat otak terlatih mendengarkan dan menulis dalam waktu yang bersamaan. Metode ini sangat tepat bagi orang yang memiliki kebiasaan membaca dengan lidah yang sulit melafalkan, untuk membiasakan agar lidah terbiasa membaca sesuai dengan makhrojnya.

  • Cukup (At-Tadwir)

Tingkatan membaca tadwir digunakan untuk penghafal Al-Qur’an yang memiliki deresan harian dan muraja’ah wajib. Tempo bacaan ini tidak terlalu pelan dan tidak terlalu cepat. Atau berada diantara At-Tartil dan Al-Hadr.

  • Cepat (Al-Hadr)

Al- Hadr artinya membaca dengan cepat tetapi masih menjaga hukum-hukumnya. Maksutnya cepat adalah dengan menggunakan ukuran terpendek dengan dalam batas peraturan tajwid. Karena bacaan cepat yang keluar dari peraturan ini cenderung merusak dari ketentuan membaca sebagaimana yang telah di jelaskan oleh rasulullah SAW. Tempo ini biasanya untuk sima’an.

Membaca Al-Qur’an dengan empat tingkatan tersebut sebenarnya tetap memperhatikan tajwidnya. Dan tidak boleh sekalipun meninggalkan tajwidnya dengan alasan apapun. Sebaik-baik membaca Al-Qur’an adalah pelan, karena dengan pelan dan hati-hati kita mampu mentadaburi maknanya. Juga akan terbiasa dan menikmati setiap huruf yang kita baca yang mengakibatkan kecanduan atau kerinduan untuk terus membacanya.

3 KOMENTAR

  1. […] pptialfalahsalatiga.com – Al Qur’an merupakan salah satu dari keempat kitab suci Allah yang masih terjaga keasliannya hingga saat ini. Al Qur’an menjadi bukti fisik bahwa islam telah menyebar ke seluruh penjuru dunia, terutama di Benua Eropa. Di Benua Eropa, terdapat peninggalan islam berupa manuskrip Al Quran yang membuktikan bahwa islam tersebar hingga Benua Eropa, yaitu Al Qur’an Birmingham. Manuskrip ini merupakan bagian dari koleksi Mingana yang dirawat oleh Perpustakaan Riset Cadbury di Universitan Birmingham Inggris. […]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini