Dalam pembahasan artikel sebelumnya, ancaman Allah bagi pembaca Al-Qur’an yang tidak menerapkan hak-hak dalam membaca Al-Qur’an adalah sebuah dosa. Sebenarnya, hal tersebut bukanlah sebuah ancaman, melainkan sebuah peringatan kepada kita semua agar lebih berhati-hati dalam membaca Al-Qur’an. Karena keagungan dan keistimewaannya, banyak sekali fadhilah dan keutamaan membaca dan memahami kandungan isi Al-Qur’an.

Syekhul Islam Muhyiddin Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawi dalam kitabnya, Riyaadhu as-Shaalihiin bahkan membuat bab yang khusus membahas keutamaan membaca Al-Qur’an. Seperti, Al-Qur’an akan menjadi syafaat atau penolong di hari kiamat, bahkan dalam keseharian para pembacanya.

Kemudian, dalam redaksi kitab tersebut juga menjelaskan bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Sebenarnya, dalam ancaman dosa bagi pembaca yang tidak mau menerapkan hukum membaca, semata-mata Allah memberikan peringatan kepada kita semua. Karena dalam proses belajar dan mengajarkan Al-Qur’an, Allah memberikan rahmat dan keagungan yang besar bagi pembaca Al-Qur’an. Terlebih bagi orang yang mau menjaga dan menghafalkannya.

Juga sebagai petunjuk kepada kita semua untuk mendapatkan fadhilah dari Al-Qur’an. Karena keagungannya, fadhilah dan keutamaan tersebut tidak akan hadir kepada orang yang menganggap sepele dan tidak mau menerapkan hukum dalam membaca.

A. Malaikat Membersamai Pembaca Al-Qur’an

Balam redaksi kitab tersebut menjelaskan bahwa bagi mereka yang mahir membaca Al-Qur’an, maka kelak ia akan bersama para malaikat-Nya;

عن عائشة رضي اللَّه عنها قالتْ : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « الَّذِي يَقرَأُ القُرْآنَ وَهُو ماهِرٌ بِهِ معَ السَّفَرةِ الكرَامِ البررَةِ » متفقٌ عليه .

Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim);

Mengutip hadis dari literatur lain, Allah akan menurunkan ketenangan, rahmat dan memuji suatu kaum yang melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an, serta malaikat akan menghadapkannya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله : « وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ »  رَوَاهُ مُسْلِمُ.

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. Bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya. Kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan. Dan mereka dilingkupi rahmat Allah, para malaikat akan mengelilingi mereka. Dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk-Nya yang berada didekat-Nya (para malaikat).” (HR. Muslim) 

Allah memberikan keagungan dan keutamaan agung bagi para pembaca Al-Qur’an. Tentu kita sebagai pembaca juga harus memberikan bacaan yang baik juga agar mendapatkan nikmat-nikmat yang agung. Hal tersebut sebagai bagian dari karunia Allah terhadap pembaca Al-Qur’an. Memberikan hak dari setiap huruf yang kita baca, merupakan suatu keharusan agar pembaca mampu menyerap sirr atau keistimewaan dari Al-Qur’an.

Sebenarnya, masih banyak keistimewaan bagi pembaca Al-Qur’an. Sebagai penutup, penulis mengutip hadis Imam Muslim yang menjelaskan bahwa Allah juga akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab Al-Qur’an.

عن عمرَ بن الخطابِ رضي اللَّه عنهُ . أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إِنَّ اللَّه يرفَعُ بِهذَا الكتاب أَقواماً ويضَعُ بِهِ آخَرين » رَوَاهُ مُسْلِمُ

Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah saw. Bersabda,: “Sesungguhnya Allah SWT. Akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim); 

Wallahu a’lamu

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini