pptialfalah.id – PPTI Al Falah Salatiga kembangkan aplikasi database untuk mempermudah pendataan santri. Panitia PSB awalnya masih secara manual menggunakan lembar formulir ketika mendata santri-santri yang akan masuk ke pondok.
Panitia PSB (Penerimaan Santri Baru) tahun ajaran 2019 menemui kendala. Data santri yang awalnya tertulis di lembar formulir, pada akhir periode kepanitiaan akan dimasukkan ke dalam bentuk softfile menggunakan aplikasi Microsoft Excel. File tersebut nantinya digunakan sebagai lampiran LPJ. Akan tetapi, pendataan ini sangat rumit karena begitu banyak data santri yang masuk.
“Data santri banyak yang masuk. Kami agak kesulitan jika kedepannya pendataan dilakukan secara manual,” ucap salah satu panitia PSB.
Akhirnya, panitia PSB mencari inovasi agar pendataan santri kedepannya dapat lebih mudah dan praktis. Dikembangkanlah database access melalui aplikasi Microsoft Access. Namun, sebenarnya jauh sebelum itu pada masa kepanitiaan Kang Aji Erfanto, sudah mengembangkan aplikasi database sejenis akan tetapi masih jauh dari kata sempurna.
Nantinya aplikasi database ini dapat juga kita kenal sebagai formulir digital. Kelebihan lain dari aplikasi database ini juga dapat mempermudah pencarian data diri terkait santri. Bahkan data spesifik dari santri pun dapat terakses dengan mudah.
“Integrasi data lebih mudah didapat karena adanya data yang terpusat. Semua data santri seperti alamat, nomor telefon, kamar bahkan kelas mengaji pun terdapat di aplikasi database ini,” tutur salah satu panitia PSB saat diwawancarai.
“Tidak hanya data pribadi santri, kami juga mengembangkan data posyandu yang Poskestren adakan setiap bulan. Jadi, kondisi kesehatan santri dapat dipantau melalui database,” sambungnya.
Satu lagi, tetapi hal ini masih dalam pengembangan yaitu aplikasi master surat. Aplikasi ini dapat digunakan untuk pembuatan surat secara otomatis.
Selain itu, panitia PSB juga menginginkan terciptanya integrated-interconnected di PPTI Al Falah Salatiga ini. Namun, tentunya ada kelemahan yang panitia PSB temui. SDM untuk mengelola database masih sangat terbatas.