Beranda Berita Rangkaian Peringatan Haul K.H. Muhammad Zoemri RWS VI

Rangkaian Peringatan Haul K.H. Muhammad Zoemri RWS VI

796
4
Rangkaian Peringatan Haul K.H. Muhammad Zoemri RWS VI

pptialfalah.id – PPKM darurat diperpanjang, PPTI Al Falah Salatiga gelar Haul Almaghfurlah K.H. Muhammad Zoemri RWS ke-6, Kamis (29/7) secara internal. Serangkaian kegiatan berjalan sejak ba’da salat subuh berjamaah dengan puncak acara pada malam harinya. Acara yang bertajuk Sima’an Al Quran membuka prosesi haul bertempat di aula utama PPTI Al Falah Salatiga. Ning Siti Nur Halimah mengkoordinir secara langsung jalannya acara tersebut. Sima’an kali ini berlangsung secara giliran sesuai kelas diniyah mulai dari kelas I Ula hingga kelas I Ulya. Khataman pun dilangsungkan hari itu juga pada sore harinya.

Peringatan haul ke-6 ini kembali terlaksana secara internal saja seperti tahun sebelumnya. Mengingat masa pandemi yang belum juga berakhir di negeri ini. Hadir dalam acara ini seperti ahlul bait, dewan ustadz dan ustadzah, beberapa tamu undangan seperti K.H. Dr. Agus Suaidi, LC., M.A. serta santri putra dan putri PPTI Al Falah. Puncak acara dengan beberapa sambutan antara lain sambutan dari ketua panitia, lurah pondok dan ahlul bait. Selanjutnya KH. Badarudin Al Hafidz memimpin tahlil kubro, lalu memasuki acara inti yaitu mauizah hasanah dari K.H. Dr. Agus Suaidi, LC., M.A. serta doa penutup oleh Kyai Kholilurrohman.

Pandemi tidak menjadi alasan untuk tidak melaksanakan haul, seperti ucapan sambutan ketua panitia Haul dan Haflah Akhirussanah.

“Haul tetap harus terlaksana, hal ini sebagai bentuk ta’dzim, kekhusyukan dan kecintaan kita terhadap Almaghfurlah K.H. Muhammad Zoemri RWS,” ucap Ghufron Faqih.

Dalam sambutannya, Ning Siti Rofiah selaku perwakilan ahlul bait mengimbau kepada seluruh hadirin agar dapat mensyukuri setiap nikmat yang Allah SWT berikan terutama nikmat kesehatan. Terlebih di masa pandemi ini banyak menghadirkan berita duka yaitu berita berpulangnya para ulama.

“Kita banyak kehilangan guru, kyai dan bu nyai yang secara mengejutkan sehingga membuat kita merasa tidak siap,” tutur Ning Siti Rofiah.

Haul selalu menjadi momentum untuk mengambil keteladanan dari Mbah Zoemri yang kebaikannya tidak akan ada habisnya. Mauizah hasanah oleh K.H. Dr. Agus Suaidi, LC., M.A. pun mengajak agar kedepannya bisa menghasilkan sebuah karya tentang muassis pondok. Sebuah buku yang menceritakan bagaimana perjalanan hidup, kegigihan dan kealiman dari Mbah Zoemri. Sehingga santri dapat mengambil hikmahnya.

“Hikmah dari wafatnya para ulama adalah regenerasi,” sekilas penuturan K.H. Dr. Agus Suaidi, LC., M.A. dalam mauizahnya.

4 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini