pptialfalah.id – Koperasi Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah Salatiga melangsungkan Rapat Anggota Tahunan Ke-V, Sabtu malam (20/3). Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan agenda wajib setiap badan usaha koperasi. Tujuannya yakni melaporkan pertanggungjawaban pengurus koperasi selama satu tahun kepada anggota koperasi.
Berbeda dari tahun sebelumnya, RAT ke-V berjalan secara tertutup. Bertempat di ruang tamu PSB, kegiatan ini hanya dihadiri oleh ahlul bait, jajaran pengurus, kader koperasi dan tamu undangan dari setiap Unit Kegiatan Santri PPTI Al Falah. Sedangkan dari pihak luar pesantren, hadir perwakilan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Salatiga, Bapak Mulyadi.
Dalam sambutannya, Bapak Mulyadi menuturkan jika pelaksanaan RAT di masa pandemi ini memang sedikit berbeda. Mengingat imbauan dari pemerintah untuk meminimalisir terjadinya kerumunan. Salah satu panitia acara yang kami temui di lapangan juga membenarkan hal tersebut.
“RAT tahun ini memang kami adakan tidak seramai tahun lalu. Sebelum acara ini terlaksana, kami laporan dulu ke dinas bahwa ingin mengadakan RAT. Lalu pihak dinas memberi instruksi agar tidak menimbulkan kerumunan,” ucap Feri Alfa Ni’am selaku ketua panitia.
Serangkaian acara berlangsung secara khidmat sampai acara inti yaitu pelaporan tutup buku tahun 2020. Dari 11 program kerja yang koperasi susun hanya tiga program saja yang belum bisa terealisasi. Hasil yang sangat baik mengingat pandemi yang melanda karena banyak sekali pelaku bisnis di luar yang mengalami kesulitan. Bahkan, koperasi juga mendapat keuntungan dengan adanya corona. Omzet tertinggi diraih pada bulan Oktober.
“Koperasi mengalami kemajuan karena dapat kita rasakan semakin penuhnya jajanan dan produk-produk kebutuhan sehari-hari,” ujar Feri.
“Memang kami juga belum bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk santri. Namun, kedepannya kami harap koperasi dapat semakin maju dan bermanfaat lagi untuk pondok,” sambung Feri.
Feri juga berharap agar tahun depan RAT dapat terlaksana semeriah tahun sebelum-sebelumnya.
“Tahun ini tertutup, tetapi terasa kekeluargaannya,” tandas Feri diakhir.