Salatiga, pptialfalah.id – Mengenal pesantren menjadi modal awal bagi santri untuk memahami dan merasa memilliki pesantrennya. Ketika seorang santri sudah bertaaruf dengan kearifan lokal pesantrennya, dapat dipastikan santri mampu untuk memahami dan membaca bagaimana karakter pesantrennya. Sebab unsur-unsur dalam setiap pesantren selalu memiliki keunikan yang belom tentu bisa dipandang sama rata. Karakter ini akan menjadikan pesantren selalu memiliki sudut lain untuk ditelaah dan dikenali. Cara pandang inilah yang nantinya akan menjadi barometer proses taaruf santri denan pesantrennya.
Dalam era digital ini, bukan tak mungkin jika taaruf santri dengan pesantrennya telah termulai melalui stalking-stalking media sosial pesantren yang akan dituju. Sebab sudah menjadi hal lumrah, jika dewasa ini setiap lembaga pendidikan menggunakan dan memiliki layanan platform media sosial, tak terkecuali pesantren. Pada akun instagram PPTI Al Falah misalnya. Menurut keterangan dari admin @pptialfalahsalatiga, beberapa calon santri yang akan mendaftar di pesantren ini kerap kali menanyakan tentang kondisi pesantren sebelum nantinya resmi sowan kepada Pengasuh PPTI Al Falah. Lanjutnya, dengan adanya layanan media sosial ini, santri bisa terlebih dahulu mendapat infomasi yang akurat dan memiliki gambaran dari pesantren yang akan menjadi tempat nyantrinya nanti. Namun, meski telah ‘sedikit’ mendapat informasi tentang calon pesantrennya, rasanya kurang ‘sah’ jika hanya dilakukan secara virtual/daring.
Taspona khas Al Falah

Di PPTI Al Falah sendiri, proses taaruf santri dengan pesantren yang resmi digulirkan oleh pihak pesantren dikenal dengan Taspona. Taspona (Taaruf Santri Pondok Al Falah) menjadi gerbang awal pengenalan lingkungan pesantren kepada santri baru PPTI Al Falah secara tatap muka. Taspona menjadi agenda rutin panitia Penerimaan Santri Baru (PSB) setiap masuk Tahun Dirosah baru. Kegiatan taaruf santri di PPTI Al Falah dikemas menjadi forum tatap muka yang mempertemukan Ndalem (- dibaca Pengasuh), Pengurus Pesantren, Unit Kerja Pesantren dan juga Unit Kegiatan Santri (UKS) PPTI Al Falah dengan santri-santri baru. Melalui forum tatap muka inilah, nantinya santri baru dapat mengenal para pemangku dari PPTI Al Falah. Dalam Taspona ini juga, santri baru bisa mengenal antar sesama santri angkatannya.
Dari adanya proses bertaaruf ini, santri baru akan tahu dengan siapa mereka mengenal dan harus seperti apa mereka bertindak. Karakter-karakter inilah yang akan terus dibawa secara estafet antar generasi santri. Menjadikan proses bertaaruf sebagai modal awal untuk mengenal karakter pesanten, lalu mentransformasikan nilai-nilai baik kepada generasi yang akan datang.