pptialfalah.id – Santri PPTI Al Falah melaksanakan nyadran atau ziarah kubur pra ramadhan, Ahad (19/03). Rangkaian acara nyadran tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Panitia mengonsep acara nyadran kali ini dengan dua kali ziarah kubur. Yang pertama bertempat di maqbarah mbah ibu dan yang kedua di maqbarah K.H. Zoemri RWS.
Keluarga besar ndalem dan seluruh santri PPTI Al Falah Salatiga turut hadir dalam acara ini. Sebelum nyadran seluruh santri PPTI Al Falah melakukan briefing bersama ketua divisi ubudiyah, Alif Bagas Subekti. Kemudian berlanjut menuju maqbarah mbah ibu di Dukuh, Sidomukti. Di makam mbah ibu ini K.H. Ma’shum memimpin pembacaan tahlil dilanjutkan mahallul qiyam yang dipimpin oleh grup kidung lelono.
Sore harinya, setelah sholat asar berjamaah para santri kembali melaksanakan nyadran di maqbarah K.H. Zoemri RWS yang terletak di belakang pesantren. Pada acara nyadran ini, pengurus bagian ubudiyah memperkenankan para santri untuk meyertakan nama-nama arwah leluhur mereka.
Dalam kesempatan kali ini, ibu Nyai Hj. Latifah Zoemri bercerita tentang karomah Syaikh Fadhil, cucu Syaikh Abdul Qadir Al Jailani. Beliau berpesan kepada para santri agar selalu bertawassul kepada Nabi Muhammad SAW dan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani serta memperbanyak shalawat agar segala urusan menjadi mudah.
Sebelum acara ditutup, Gus Mahfudl juga berpesan kepada seluruh santri agar selalu ridho terhadap apa yang telah Allah tetapkan kepada kita termasuk juga ridho terhadap konsekuensi dari ridho itu sendiri.
“nek pengin uripe penak, uripe enjoy, yo sing ridho,” tutur Gus Mahfudl.
