pptialfalah.id – Melengakapi acara Haflah At Tasyakur Lil Ikhtitam dan haul K.H. M. Zoemri RWS ke-8, PPTI Al Falah Salatiga menggelar pertunjukan wayang kulit dan parade puisi moderasi beragama, Kamis Malam (06/7). Pagelaran wayang kulit dengan lakon ‘putar puja’ ini dibawakan oleh dalang Ki Ompong Sudarsono. Sedangkan pembacaan puisi dibawakan oleh para anggota Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Jawa Tengan yang dipimpin Gunoto Saparie.
Acara tersebut berlangsung dari pukul 18.30 WIB hingga pukul 00.30 dini hari dan bertempat di Lapangan kecandran, Salatiga. Hal terpenting dari pagelaran wayang ini ialah bahwa kebudayaan memiliki pengaruh dalam moderasi beragama.
“BUDAYA KITA SEDANG SAKIT TIDAK DENGAN CARA MENJERIT, TIDAK DENGAN MENGIBARKAN BENDERA TAPI DENGAN MELAHIRKAN KARYA,“ Ucap Andi Susanti salah satu pembaca puisi.
Selain memiliki fungsi hiburan, pagelaran wayang kulit juga memiliki beberapa fungsi. Beberapa fungsi tersebut yakni sebagai media pendidikan, media dakwah, media kritik sosial dan juga media sosialisasi kebijakan, serta untuk melestarikan budaya yang hampir punah. Oleh karena itu, dalam acara ini hadir juga para santri PPTI Al Falah Salatiga juga masyarakat sekitar.
“Sangat spektakuler, semoga kedepannya santri lebih sadar akan seni yang ada, lebih paham dan melestarikan dengan tidak meninggalkan syariat-syariat yang ada,” Ucap Diva salah satu penonton wayang.