Kitab Bidayatul Hidayah : Hari Jum’at, Hari Khusus Akhirat

pptialfalah.id – Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa pada hari Jum’at terdapat satu waktu yang sangat mustajab untuk berdo’a. Pada waktu tersebut, tidak ada do’a yang tidak Allah SWT kabulkan apabila seorang muslim berdo’a. Akan tetapi, waktu tersebut dirahasiakan oleh Allah SWT. Sehingga tidak ada satupun manusia yang mengetahuinya. Oleh karena itu Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk senantiasa menanti waktu mustajab tersebut. Waktu menunggu tersebut tentu tidak boleh kita lewati dengan hanya diam saja. Akan tetapi hendaknya kita isi dengan hal – hal yang bermanfaat. Hal itu agar saat datang waktu itu kita dalam keadaan khusyu dan merendahkan diri kepada Allah SWT.

Beberapa hal yang dapat kita lakukan pada saat menunggu waktu tersebut adalah dengan menghindari untuk hadir di majelis atau halaqah yang tidak berfaedah. Berkebalikan dengan itu hendaknya kita menghadiri majelis – majelis ilmu yang bermanfaat. Karena ilmu itu menambah ketakutan kita kepada Allah SWT dan mengurangi kecintaan kita kepada dunia. Selain itu hendaknya kita memperbanyak sedekah walaupun sedikit dan sekadar kemampuan kita. Dianjurkan juga untuk memperbanyak shalat , puasa, sedekah, membaca Al Quran, zikir, I’tikaf dan Ribat (menunggu shalat selepas shalat). Dan dalam kitab ini juga terdapat anjuran untuk mengkhususkan hari ini untuk mengerjakan amal untuk menggapai akhirat.

Selain melakukan amal – amal tersebut, kitab Bidayatul Hidayah juga menjelaskan bahwa terdapat anjuran untuk memperbanyak do’a pada waktu – waktu khusus. Pertama, berdo’a pada waktu matahari terbit pada pagi hari, kedua pada saat matahari tergelincir pada siang hari ketiga pada saat matahari tenggelam pada sore harinya. Waktu keempat yang dianjurkan untuk memperbanyak do’a adalah ketika mendengar iqamat, kelima khatib naik ke atas mimbar dan terakhir ketika orang berdiri untuk shalat.