pptialfalah.id – Upaya pencegahan kekerasan seksual, Al Falah kembali adakan Sekolah Gender lanjutan pada sabtu dan minggu 14-15 Desember.
Berlangsung di SMP RUQ Al Falah Salatiga, forum diskusi dan belajar ini diikuti oleh 30 Mahasantri Al Falah dari berbagai program studi.
Kembali jalin kerja sama dengan LRC-KJHAM Semarang, Al Falah juga ajak kerja sama tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Walisongo, Semarang.
Hadir memberikan sambutan sekaligus pemaparan materi adalah Direktur LRC-KJHAM, Ibu Nur Laila Hafidzoh.
Beliau menyampaikan dalam sambutannya bahwa forum dalam dua hari ini adalah forum belajar bersama. Semuanya sama saja, tidak ada yang lebih pintar.
Dalam waktu dua hari peserta pelatihan memperoleh berbagai materi yang kompleks mengenai kesetaraan gender dan pencegahan kekerasan seksual. Selain itu, peserta juga mendapatkan materi mengenai pelatihan paralegal yang menjadi pokok diskusi utama dalam kegiatan ini.
Dalam sambutannya, pengasuh pondok pesantren juga memberi respon positif pada kegiatan tersebut.
“Kita perlu mempelajari hal ini, karena kita di pesantren merupakan satu keluarga dan seharusnya kita yang menjadi agensi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual”, tutur Ning Siti Nur Halimah, selaku Direktur RUQ Al Falah.
Kegiatan ini dipandang membantu menciptakan pondok pesantren yang aman dan nyaman. Selain itu, dengan kegiatan ini kedepannya dapat melahirkan para agen pencegahan dan penanganan kekerasan seksual baik di lingkungan masyarakat maupun pondok pesantren.
“Sudah Selayaknya pondok pesantren, sekolah-sekolah menjadi ruang yang nyaman. Jangan sampai ada berita mengenai kasus-kasus kekerasan seksual”, pungkasnya.