Beranda Topik Sastra

Topik: sastra

Menemukan Aku (Puisi)

2
Sajak-sajak itu kembali mengisi ruang kepalaRasa yang dulu pernah adaKini hadir menyelimuti relung hatiDunia sudah tak lagi samaBahagia kini tak bisa seutuhnya Pada kali kesekian...

Kisah (Puisi)

0
Ini... Bukan kisah tentang seorang putri kerajaan Tak seindah dongeng dari negeri-negeri khayalan Tak semenarik kisah di balik layar pewayangan Ini adalah tentang... Seberapa banyak goresan pena yang tak dapat...

Sikap yang Harus Diubah (Cerpen)

0
Hari ini, pondok terlihat ramai. Namun, keramaian itu tidak membuat Rasya merasakannya. Baginya, ramai ataupun sepi sama saja. Tidak ada yang istimewa ataupun spesial. Rasya...

Bagindaku, Aku Rindu (Puisi)

1
Sering aku meratap tak karuanHatiku berkecamuk ingin jumpaTapi egoisku menjadi penghalangku untuk jumpa Ceritamu yang begitu indah untuk didengarkanAkhlak pekertimu yang begitu rupawanPun kasih cintamu...

Antara Aku, Kamu, dan Dia (Cerpen)

0
Suara merdu lantunan ayat Al Qur’an terdengar dari sudut pesantren. Menambah syahdu suasana pesantren sore ini, menandakan sebentar lagi azan akan berkumandang. Gemuruh suara...

Kaum Tak Punya Malu (Puisi)

0
Wahai kaum tak punya malu..Bagaimana kau hari ini?Sudahkah kau menggapai cita? Cek cek cek..Lihatlah pendahulumu..Lihatlah apa yang mereka lakukan!Lihatlah apa yang mereka capai!Bisakah engkau seperti...

Dilema Senja (Cerpen)

1
Tuhan menakdirkan segala tutur kata yang abadi dalam lengkung senja. Dalam satu kata kita, ucap perlahan dengan rasa, dalam alunan nada yang beriringan bersama...

Titisan Pena (Puisi)

1
Kataku tak bermaknaPun tak kentaraApa yang abadi?Tak melulu perihal abdiBerjuta karya di bumi iniBisakah aku berarti? Layaknya rasi bintangKonstruksi Bimasakti merancangTidak perlu apresiasiApalagi mendapat eksistensi Katamu...

Antara Mimpi dan Tanggung Jawab (Cerpen)

0
Kriing... Bel berbunyi dengan nyaring, tanda seluruh santri harus bangun tidur untuk memulai aktivitas rutin di Pondok Pesantren Miftakhul Falah. Pukul 03.30 WIB tepat,...

Sudut Ruang Sadarku (Puisi)

0
Derai air hujan menemanikuSepoi angin memeluk daksaMerenungi kesendirianDi keheningan malamDi sini Tak ada yang tahu takdir-NyaTak ada yang mengiraAku akan berada di siniBerada di tempat...