Merindu bukan lagi candu,
Bahkan katapun sudah tak terlalu penting bagiku
Selayaknya rotasi,
Semua kembali tersisih menepi
Malam berselimut petang,
Bahkan sajak gilapun sudah tak ku anggap sekarang
Otakku terlalu rancu,
Sulit untuk ku randu
Bahkan serdadu yang berbaris,
Seakan jadi acak baris
Malam berselimut petang,
Aku bahkan tak tahu apa yang ku katakan sekarang
Sudah berulang kali ku katakan,
Kata-kataku terlalu berantakan
Manusia bumipun tahu,
Makhluk alien luar angkasa sepertiku hanya bisa berdiam mengangkat dagu
Tak ada yang ingin ku jabarkan,
Tak ada kata yang bisa terjabarkan
Bayangan ini hanya sekedar lintas pintas sejenak,
Tak ada gubris yang menepi sejenak
Biasa,
Manusia gila
Katanya terlalu mutar-mutar tak tahu arah,
Terlalu menjadi sosok pemikir yang parah
Dariku,
Untukmu,
Manusia bumi yang sedang berjibaku
[…] air hujan menemanikuSepoi angin memeluk daksaMerenungi kesendirianDi keheningan malamDi […]
[…] yok”. Jujur bisikan itu sangat menggangguku, akan tetapi mau tidak mau aku harus mengakhiri semua mimpi-mimpi palsuku dan mengabulkan bisikan yang menggema. Aku pun memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur […]