Di lingkungan pondok pesantren begitu familiar dengan penyakit scabies yaitu kudis (dalam bahasa jawa disebut dengan gudik). Sampai sekarangpun kudis masih berkeliaran di kalangan santri. Kudis merupakan salah satu penyakit kulit yang sering diderita oleh santri di pondok pesantren. Saking akrabnya santri dengan penyakit ini, muncullah sebuah mitos di kalangan pesantren. Bahwa santri belum bisa dikatakan sah menjadi santri jika belum terkena penyakit kudis ini.
Gejala Kudis
Kemudian, kudis ini menimbulkan rasa gatal pada kulit yang begitu kuat. Apalagi pada saat malam hari cenderung semakin parah. Gejala kudis biasanya muncul dalam kurun waktu 4-5 minggu setelah paparan awal tungau. Kudis biasanya menyerang di bagian jari tangan, jari kaki, sekitar kuku, pergelangan tangan dan lain sebagainya. Namun, tidak hanya santri yang menderita penyakit ini, di kalangan masyarakatpun juga merasakannya. Seorang bayi atau anak kecil dapat merasakannya. Scabies pada anak kecil biasanya terdapat di bagian kulit kepala, leher, telapak tangan telapak kaki dan lain sebagainya.
Penyebab Kudis
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh tungau betina yang berukuran kecil dan tidak bisa dilihat oleh mata. Tungau ini dapat menyebar ke area kulit lainnya, maka dari itu penyakit ini mudah menular. Untuk itu, juga harus memperhatikan lingkungan sekitar, seperti halnya dalam penggunaan barang pribadi yaitu handuk, sprei dan selimut. Biasanya barang seperti itu sangat umum digunakan secara bersamaan apalagi di kalangan santri. Maka dari itu penyakit kudis ini mudah untuk menular.
Pengobatan Kudis
Penyakit scabies ini sangat beresiko di kalangan anak-anak maupun siapapun yang tinggal bersama di sebuah asrama. Kekebalan tubuh juga sangat berpengaruh karena ketika memiliki imun yang sangat rendah dapat memicu bertumbuhnya kudis secara cepat. Cara pengobatan kudis biasanya dengan obat resep dokter. Selain obat kapsul biasanya dokter memberikan resep berupa krim, lotion dan ivermectin.
Maka dari itu, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tempat yang bersih adalah tempat yang aman. Orang yang bersih bukanlah orang yang lari dari kotoran, tetapi orang yang meluangkan waktu dan tenaga untuk merapikan lingkungan yang kotor.
Oleh: Karisma Indah Wahyuni
Devisi Jarkominfo Poskestren PPTI Al Falah Salatiga