Al-Qur’an adalah satu-satunya karya sastra terindah di dunia ini yang Allah ciptakan sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat muslim. Al-Qur’an sebagai firman Allah mampu menjawab persoalan-persoalan hidup manusia dari zaman dahulu sampai sekarang. Bahkan, Al-Qur’an sudah menjelaskan hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang. Lalu, bagaimana kita bisa memahami isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an? Al Qur’an ini menggunakan bahasa yang tidak semua orang mengerti maknanya yaitu bahasa Arab. Banyak dari kalangan umum yang bertanya-tanya mengapa Al-Qur’an diturunkan menggunakan bahasa Arab dan bukan bahasa-bahasa yang lain. Faktor utamanya adalah karena bahasa Arab mempunyai kemampuan menampung makna dan pesan kalamullah yang sangat luas.
Alasan Penggunaan Bahasa Arab pada Al-Qur’an
Pakar tafsir Al-Qur’an Prof. K.H. Muhammad Quraish Shihab menjelaskan setidaknya ada dua alasan penggunaan bahasa Arab dalam Al-Qur’an. Pertama, karena Al-Qur’an diturunkan di Tanah Arab. Kedua, karena bahasa Arab adalah alat pengantar komuninaksi manusia yang memiliki kosa kata yang sangat banyak. Jadi, tanpa pendekatan bahasa Arab, mustahil Al-Qur’an benar-benar dapat dipahami sebagaimana mestinya. Zaman sekarang, banyak sekali anak muda yang memilih jalan sebagai penghafal Al-Qur’an. Tak sedikit juga lembaga-lembaga tahfidz yang bermunculan menawarkan berbagai metode menarik agar cepat menghafal Al-Quran. Lantas, bagaimana dengan kualitas hafalan mereka? Memang benar Al-Qur’an itu mudah dihafal, Allah sudah menjamin dalam firmanNya.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
(Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?)
Namun, menjaga hafalan Al-Qur’an lebih sulit dari pada saat menghafalnya pertama kali. Nah, disinilah sangat dibutuhkan kemampuan dalam menguasai bahasa dan sastra Arab. Karena bahasa Al-Quran adalah bahasa Arab, dan Al-Qur’an menjadi bahasa satra teringgi yang tentunya banyak kiasan-kiasan di dalamnya. Sehingga untuk mampu memahami dibutuhkan kemampuan menguasai seluk beluk bahasa dan sastra Arab agar memudahkannya dalam proses menghafal dan muroja’ah (mengulang hafalan). Kualitas hafalan penghafal Al-Qur’an yang memiliki kemampuan tersebut pasti jauh lebih baik jika dibandingkan dengan yang sekedar hafal saja tetapi, tidak mempelajari ilmu alatnya.
Urgensi Bahasa Arab bagi Penghafal Al-Qur’an
Melansir dari Jurnal Al Mi’yar Vol.1, berikut urgensi bahasa Arab bagi penghafal Al-Qur’an yaitu:
Pertama, memiliki kemampuan berbahasa Arab akan membantu seorang dalam menghafal Al-Qur’an. Karena pada saat menghafal satu ayat, akan terbayang kisah atau tema ayat yang sedang dihafalkan. Ibarat orang yang sedang membaca novel, mengerti dan memahami apa yang sedang dibaca.
Kedua, membantu penghafal Al-Qur’an dalam mengerti dan memahami makna dari ayat Al-Qur’an yang ia hafal, sehingga nantinya akan mempermudah penghafal untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena tujuan mempelajari Al-Qur’an adalah agar mendapat petunjuk untuk dapat menjalani kehidupan agar selamat dunia dan akhirat.
Ketiga, dengan memahami bahasa Arab, seseorang tidak akan tersesat di dalam bacaannya, artinya ia tidak akan kebingungan ketika mengingat harakat akhir sebuah kata dalam ayat Al-Qur’an. Dari uraian di atas jelas bahwa kemampuan menguasai bahasa dan sastra Arab sangat berpengaruh bagi penghafal Al-Quran dalam meningkatkan kualitas hafalannya.
Oleh: Ika Ismawati
[…] yang belajar tafsir maupun hafalan Al-Qur’an itu harus bisa jeli dalam memaknai makna Al-Qur’an dengan jelas dan jeli,” pesan K.H. Ma’shum […]
[…] yang disebut dengan sinonim. Al-Murodif (sinonim) menurut Kridalaksana (1993) adalah suatu bentuk bahasa yang memiliki makna sama dengan bentuk lain, dalam kesamaan berlaku pada sebuah kata, kelompok […]
[…] Masjidil Haram penuh sesak hingga orang duduk berdempetan bahkan berjubel, seorang Arab seenaknya saja melangkahi shaf-shaf jamaah. Kakinya menyenggol kepada seorang haji asal Indramayu […]