pptialfalah.id – Al Qur’an merupakan salah satu dari keempat kitab suci Allah yang masih terjaga keasliannya hingga saat ini. Al Qur’an menjadi bukti fisik bahwa islam telah menyebar ke seluruh penjuru dunia, terutama di Benua Eropa. Di Benua Eropa, terdapat peninggalan islam berupa manuskrip Al Quran yang membuktikan bahwa islam tersebar hingga Benua Eropa, yaitu Al Qur’an Birmingham. Manuskrip ini merupakan bagian dari koleksi Mingana yang dirawat oleh Perpustakaan Riset Cadbury di Universitan Birmingham Inggris.
Al Qur’an Tertua di Dunia
Naskah Al Qur`an Birmingham atau Al Qur’an Birmingham merupakan salah satu naskah Al Qur`an Kuno yang tertua di dunia. Berdasarkan hasil uji radiokarbion, Al Qur’an Birmingham berasal dari kurun waktu 568-645 M. Hasil Pengujian ini menunjukkan bahwa naskah tersebut berasal dari era pemerintahan awal islam (sekitar tahun 570-632 M).
Menurut para ilmuan, Al Qur’an Birmingham memiliki kesamaan dengan Manuskrip Al Qur`an kuno yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Prancis. Francois Deroche, peneliti yang pertama kali menemukan keberadaan Qur’an di Birmingham menjelaskan bahwa manuskrip Al Qur’an klasik yang tersimpan di Paris dan Al Qur`an Birmingham berasal dari koleksi Al Qur’an di Masjid Amr bin Ash di kota Fustat, Mesir. Kedua Manuskrip tersebut juga memiliki kesamaan, yaitu sama-sama berbahan kertas dari kulit binatang.
Perjalanan Hingga Eropa
Naskah Al Qur`an Birmingham berisi 18-20 surat Al Qur`an yang tertulis dalam bentuk aksara arab awal (Hijazi). Naskah ini masuk ke Eropa dibawa oleh Asselin de Cherville, wakil konsul Prancis di Mesir ketika negara ini berada di bawah kontrol tentara Napoleon pada awal abad ke-19. Menurut Deroche, pada abad ke-19, terjadi pemindahan Qur’an dari Masjid Amr bin Ash di Fustat ke Perpustakaan Nasional di Kairo. Dan dalam proses transfer inilah sejumlah lembaran Qur’an tersebut “hilang” dan masuk ke pasar benda-benda kuno.
Meskipun sempat menghilang dan berpindah tangan, Alphonse Mingana, seorang filantropis, membeli beberapa lembar dari Naskah ini pada tahun 1920-an dan membawanya ke Birmingham. Mingana adalah seorang filantropis utusan dari keluarga Cadbury dari Inggris yang melakukan perjalanan ke Syiria (Irak).
Islam Tak Lekang Oleh Zaman
Keberadaan Al Qur’an Birmingham menjadi bukti bahwa Allah akan menjaga Al Qur’an dari segala bentuk dan upaya manusia untuk mengubahnya. Naskah Al Qur’an Birmingham memiliki makna yang tak ternilai bukan hanya untuk kalangan umat islam saja, tapi juga untuk ilmu pengetahuan baik dari dulu hingga sekarang. Akhirnya, Al Qur’an Birmingham menjadi salah satu bukti kebesaran islam yang tak lekang oleh zaman.