Beranda Artikel Mengenal Mariam al-Astrulabi, Sang Perempuan Pemimpi

Mengenal Mariam al-Astrulabi, Sang Perempuan Pemimpi

656
0
Mengenal Mariam al-Astrulabi, Sang Perempuan Pemimpi
Mengenal Mariam al-Astrulabi, Sang Perempuan Pemimpi

pptialfalah.id – Tidak sedikit perempuan yang terlahir hebat dan perempuan-pempuan sang pemimpi di sekitar kita. Bahkan perempuan yang sudah berkeluarga pun masih berusaha untuk menyelesaikan pendidikannya dan bahkan memperjuangkan pendidikannya setinggi mungkin. Hingga saat ini anggapan buruk mengenai persoalan gender masih menjadi pro kontra.

Teman-teman pasti seringkali mendengar stereotype yang hampir menjadi label pada setiap perempuan bahwa, “Perempuan itu tidak usah bermimpi terlalu tinggi. Ujung-ujungnya nanti juga kalau nggak sumur, dapur ya kasur”.

Pasti kita pribadi yang menyandang status sebagai seorang perempuan merasa risih dengan stereotype tersebut. Apalagi bagi seorang perempuan yang memiliki sejuta mimpi dan ambisi dengan cita-citanya yang tinggi.

Selain itu banyak juga masyarakat beranggapan bahwa Perempuan bermimpi terlalu tinggi merupakan suatu hal yang tabu. Tapi hal-hal tersebut justru menjadi gebrakan bagi seorang perempuan seperti Mariam al-Astrulabi bahwa perempuan bisa memiliki mimpi yang tinggi, bisa menjadi pemimpin, dan mimpi tidak hanya menjadi privilage laki-laki.

Mariam al-Astrulabi, satu-satunya perempuan yang memiliki banyak lika-liku kehidupan dalam memperjuangkan mimpinya di tengah-tengah keterbatasan sosial. Terutama dalam keterbatasan Pendidikan bagi perempuan pada zamannya dan anggapan buruk masyarakat bagi perempuan yang memiliki mimpi yang tinggi. Namun ia telah berhasil menghadapi semua itu dengan kegigihan dan kerja kerasnya.

Siapakah Mariam al-Astrulabi?

Mariam al-Astrulabi atau memiliki nama asli Mariam al-Ijliya’ merupakan ilmuwan muslim berdarah Suriah yang lahir pada abad ke-10. Ia merupakan satu-satunya Perempuan muslim yang bergelut pada bidang Astronomi.

Dengan ketekunannya dalam bidang Astronomi, Mariam al-Ijliya’ mampu mengembangkan Astrolab yang lebih canggih dan dapat kita manfaatkan hingga saat ini.

Hal tersebut bermula dari ayahanda Mariam al-Ijliya’. Ayahanya juga belajar dan bekerja di bawah bimbingan langsung pembuat Astrolab pertama dan satu-satunya Astrolab yang masih ada di dunia. Beliau adalah Muhammad bin Abdillah Bastulus, ilmuwan penemu Astrolab terbesar di Bagdad.

Melalui tularan ilmu tentang Astrolab dari sang ayahanda, pada akhirnya Mariam al-Ijliya’ mampu membuat Astrolab dengan versinya sendiri yang lebih inovatif dan rumit. Karena keahlian dan kepintarannya, banyak ilmuwan Astronomi Eropa berkiblat pada Mariam al-Ijliya’. Dengan keuletannya dalam pembuatan Astrolab, nama al-Astrulabi menjadi nama julukan yang terkenal sepanjang sejarah.

Astrolab dan Pengaruhnya

Mengenai Astrolab, pasti masih banyak yang bertanya-bertanya mengenai penemuan Mariam al-Ijliya’. Astrolab memiliki banyak pengaruh terutama bagi Masyarakat muslim, seperti menemukan arah kiblat, menentukan waktu sholat, penentuan awal Ramadhan maupun awal Syawal.

Lebih signifikannya Astrolab merupakan sebuah alat ilmiah yang berfungsi menentukan posisi benda-benda langit, navigasi arah maupun sebagai penunjuk waktu. Salah satu alat penunjuk arah tercepat atau posisi yang akurat pada zaman sekarang yang lebih kita kenal dengan sebutan GPS (Global Positionong System). GPS tidak lain alat yang menerapkan sistem keilmuan dari Astrolab.

Selain itu ada juga alat penunjuk waktu dan kalender tahunan zaman dahulu. Orang-orang sering menyebutnya dengan jam Astrolab. Jam Astrolab umumnya memiliki ukuran besar dengan desain yang cukup rumit. Alat ini berfungsi sebagai penunjuk waktu dan kalender tahunan. Jam ini juga membantu seseorang untuk memprediksikan letak matahari, bintang, dan planet. Mengingat jam Astrolab merupakan salah satu penemuan yang sudah ada sejak zaman dahulu dan tidak lain pencetusnya adalah Mariam al-Ijliya’ atau Mariam al-Astrulabi.

Mariam al-Astrulabi sebagai Perempuan Role Model

Kegigihan Mariam al-Ijliya’ mejadikannya sebagai satu-satunya Perempuan muslim yang memiliki pengaruh besar di seluruh dunia. Selain memberikan kontribusi besar di bidang Astronomi, ia juga memberikan kontribusi pada bidang Matematika.

Mariam hidup di tengah-tengah lingkungan yang keras, akses ilmu pengetahuan yang terbatas terutama bagi wanita di zamannya, serta kecaman dari masyarakat yang meremehkan ambisi dan keinginannya untuk belajar. Namun hal tersebut telah ditunjukkan olehnya dalam berbagai cara untuk mencari dan menggali pengetahuan yang ia inginkan.

Mariam al-Ijliya menjadi satu perempuan Role Model bagi perempuan-perempuan dunia. Dengan kegigihan, kecerdasan, ketekunan, serta semangatnya ia mampu membuat dirinya sendiri mencapai keinginan dan impiannya. Kisah inspiratifnya memberikan contoh bahwa tidak hanya laki-laki saja yang berhak memiliki mimpi yang tinggi, namun perempuan pun bisa memiliki mimpi yang tinggi dalam bidang apapun melalui usaha dan ketekunannya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini