Rembulan menilik malam di ujung langit
Sepoi-sepoi angin menyapa kulit dalam hening malam
Kutemui lagi pesona cakrawala dalam ruang diam tak bersuara
Kusandarkan diri menatap cakrawala
Sekelumit asumsi berbicara di kepala
Tentang semesta yang kini terus berjalan pada porosnya
Tentang tawa yang kini entah apa maknanya
Hidup terus saja memberikan banyak tanda tanya
Rembulan menilik malam di ujung langit
Kusandarkan diri pada dinding malam yang tak bertepi
Kudekap erat diri bersama dengan berbagai asumsi yang berbincang di kepala
Tuhan, aku lelah
Namun semesta terus berjalan pada porosnya
Dan aku, harus tetap tegar berdiri menjalani semuanya