Dalam dunia kepenulisan, banyak orang yang belum begitu memahami atau bahkan belum paham betul bagaimana penggunaan huruf kapital yang benar sesuai dengan kaidah kepenulisan. Simak penggunaan huruf kapital yang baik dan tentu saja benar berikut ini.
1. Penggunaan huruf kapital pada kalimat.
Contoh: Husna membaca buku.
2. Penggunaan huruf kapital pada huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Contoh: Rafiqatul Husna
3. Penggunaan huruf kapital pada awal kata dalam kalimat petikan langsung.
Contoh: “Frianto berhasil meraih medali emas,” katanya
4. Penggunaan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata berupa nama agama, kitab suci, dan Tuhan termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
- Islam
- Al-Qur’an.
5. Penggunaan huruf kapital pada huruf awal nama gelar jabatan, pangkat, kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Contoh:
- Sultan Hasanuddin
- Dokter Dudung
- Agung, S.H. (Sarjana Hukum)
- Selamat datang, Jendral.
6. Penggunaan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh: Presiden Jokowi.
7. Penggunaan huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh:
Suku Dayak
Bahasa Bali
bangsa Indonesia
Catatan: Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak dengan huruf kapital.
8. Penggunaan huruf kapital pada huruf pertama kata berupa nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Contoh:
- tahun Hijriah
- bulan Agustus
9. Penggunaan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh:
- Konferensi Asia Afrika
- Perang Dunia II
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak berupa nama tidak dengan huruf kapital.
Contoh:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
10. Penggunaan huruf kapital pada huruf pertama nama geografi.
Contoh:
- Pekanbaru Asia Tenggara
- Pulau Miangas Indonesia
Catatan:
- Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak menggunakan dengan huruf kapital.
Contoh:
berlayar ke teluk
2. Huruf pertama nama diri geografi sebagai nama jenis tidak menggunakan huruf kapital.
Contoh:
jeruk bali (Citrus maxima)
11. Penggunaan huruf kapital pada huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Contoh:
Republik Indonesia
12. Penggunaan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada awal kalimat.
Contoh:
Janson telah membaca buku Pengantar Pendidikan.
Dia agen surat kabar Riau Pos.
13. Penggunaan huruf kapital pada huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
Contoh:
S.Pd. sarjana pendidikan
14. Penggunaan huruf kapital pada huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, bibi, serta kata atau ungkapan lain dalam penyapaan atau pengacuan.
Contoh:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
Catatan:
- Penulisan istilah kekerabatan bukan merupakan penyapaan atau pengacuan tidak menggunakan dengan huruf kapital.
Contoh:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
2. Penulisan kata ganti Anda dengan huruf awal kapital.
Contoh:
Sudahkah Anda tahu?
[…] kalimat yang baik tentunya menerapkan penggunaan tanda baca titik dan koma yang baik dan benar pula. Penggunaan tanda baca tersebut dapat kita […]