Saat Masjidil Haram penuh sesak hingga orang duduk berdempetan bahkan berjubel, seorang Arab seenaknya saja melangkahi shaf-shaf jamaah. Kakinya menyenggol kepada seorang jamaah haji asal Indramayu hingga kopiahnya terjatuh. Tentu saja pak haji yang juga seorang ustadz di pesantren itu jengkel bukan main hingga tak tahan lagi untuk tidak memaki.
“Ro’suka!” teriaknya sengit. Artinya: “Ndhasmu!“. Pak haji sengaja membahasa arabkan makiannya dengan maksud agar si Arab mengerti kalau dimaki. Tapi si Arab kelihatan tidak paham sama sekali dan berlalu dengan cueknya. Barulah pak haji sadar kalau makian “ro’suka” alias “endhasmu” itu tak berlaku di Arab. Orang Arab tahu artinya, tapi tak tahu kalau itu makian.
Pak haji jadi geli sendiri dan terdorong untuk main-main dengan makian “Ro’suka” itu. Setiap ketemu orang Arab, sedikit-sedikit dia bilang, “Ro’suka!“. Toh si Arab nggak ngerti, pikirnya.
Siang itu, ketika sedang tergesa-gesa hendak keluar dari masjid karena kebelet pipis, pak haji bertabrakan dengan orang Arab tinggi besar. “Ro’suka!” teriaknya spontan. Tapi ia kaget bukan kepalang, ketika si Arab malah membalas “Ainuka!” (Matamu!).
Ternyata dia itu Arab Gresik…
Penulis: Nafisah Fitriani Nur Salim