“Kawan Seperjuangan,”…
Cukup disini pangkat itu untukmu kusematkan
Izinkan aku, memuliakanmu dengan caraku
Menghargaimu tanpa harus sering bertemu,
Menjagamu lewat bait do’aku
Mengawasimu tanpa perlu mengganggu
Membahagiakanmu tanpa mengusik hidupmu…
Sebab, saat ini kau bukan sesiapaku
Hanya Lauh Mahfudz yang tahu apa posisi dan peranmu,
Dalam alur kisah hidupku…
Terima kasih telah hadir, terima kasih telah ikut mengukir
Kisah ini akan terus mengalir ke arah mana ia menuju,
Terus menetes bersama sejuk embun di kala fajar menjelang
Izinkan ku terus mengalir,
Memberi segar dan manfaat pada setiap yang terlewat
Sebab, inilah caraku menantimu…
Dalam diam ada do’a yang terselip dalam-dalam,
Dalam bisu, ada impian harapan yang ingin kutuju
Semoga Allah tuntun langkahmu…
Seorang “penyempurna” dalam ku beragama,
Disini aku dalam penantian bersama proses perbaikan
Untuk dirimu yang sempurna
Izinkan aku menanti lewat bait do’a…